WordPress Editor

Selama bertahun-tahun teks editor di wordpress adalah bertipe klasik editor.

Bentuknya seperti ini:

Tapi, mulai akhir desember 2018 tampilan teks editor yang sederhana tersebut diganti dengan guttenberg.

Tampilannya seperti gambar berikut:

Jauh berbeda kan?

Lalu, mana yang lebih bagus classic editor atau guttenberg editor?

Ok. Sebelum menjawab itu. Kamu harus tahu dulu kelebihan dan kekurangan masing-masing editor.

Gutenberg Editor

Nama gutenberg diambil dari Johannes Gutenberg adalah seorang seniman jerman, yang memperkenalkan metode printing press di Eropa sekitar 500 tahun yang lalu.

Sama seperti konsep printing press yang mudah, tanpa harus melukis satu persatu.

Konsep editor guttenberg adalah memudahkan setiap proses pembuatan konten dengan tidak perlu terlalu memusingkan koding.

Guttenberg menggunakan konsep block-block dalam setiap elemennya. Setiap block memiliki html fungsi yang berbeda-beda.

Contoh blocknya adalah:

Itu adalah tampilan block bawaan dari wordpress. Ada banyak sekali plugin-plugin.

Contohnya:

Dengan banyaknya opsi dan plugin tambahan tersebut, maka konten yang bisa kita buat menjadi lebih “kaya”.

Kelebihan gutenberg:

  • Tampilan jauh lebih modern, dan sudah tidak menggunakan TinyMCE lagi sebagai editor klasik.
  • Terintegrasi dengan banyak plugin dan theme, sehingga bisa menambahkan block lebih mudah.
  • Bisa membuat custom block sendiri, sehingga bisa digunakan berulang-ulang dengan mudah.
  • Gutenberg sekarang lebih ringan dan smooth, sehingga nyaman digunakan.
  • Artikel menjadi lebih variatif dan bisa menambahkan efek-efek html yang keren dengan mudah.

Kekurangan gutenberg:

  • Tidak cocok digunakan untuk theme yang jadul, yaitu theme yang tidak diupdate untuk gutenberg.
  • Kadang masih sering terjadi crash error jika kamu menggunakan beta version.
  • Kurang cocok untuk website yang membutuhkan update cepat (seperti situs berita).

Classic Editor

Editor klasik menggunakan editor dari TinyMCE.

Tampilannya standard seperti CMS-CMS yang lainnya, sehingga klasik editor sangat mudah digunakan.

Tentunya dibandingkan dengan gutenberg, klasik editor jauh lebih ringan.

Saya sendiri masih menggunakan klasik editor untuk blog-blog saya yang lainnya.

Khusus untuk puntadewa.my.id ini saya menggunakan gutenberg.

Mengapa? Karena blog ini saya bangun atas dasar idealisme saya. Sehingga saya ingin menulis konten yang sebagus mungkin.

Tapi, untuk blog saya yang lain, yang artikelnya beli. Saya lebih suka menggunakan klasik editor.

Karena, untuk mengedit tiap paragraf sangat mudah. Hampir sama seperti kita menggunakan google docs.

Kelebihan classic editor wordpress:

  • Sangat sederhana dan mudah digunakan,
  • Sangat ringan dan tidak memakan space server yang berat,
  • Mudah untuk mengedit kode HTMLnya,
  • Hasil renderannya murni HTML saja, tidak seperti gutenberg yang dibuat berdasarkan block-block.
  • Lebih mudah, jika kita mengkopi paste artikel dari Ms. Word / Google Docs.

Kekurangan klasik editor:

  • Susah ketika kita ingin memanggil fungsi yang sama berulang-ulang kali.
  • Perlu pemahaman html dan css untuk membuat konten yang lebih bervariasi.

Jadi, pilih classic editor atau gutenberg?

Kita ke kesimpulannya sekarang.

Pilih mana? Mana yang terbaik?

Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kalau saya harus memilih, maka semuanya tergantung kebutuhan.

Jika kamu hanya mengurus satu web / blog saja, yang memiliki konten unik dan kaya maka gutenberg adalah pilihannya.

Jika kamu punya blog banyak, dan isi konten hanya berupa teks dan gambar saja, maka editor klasik adalah yang terbaik.

Leave a Comment